Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

Click to view random flickr photos tagged with my junior and nightview!  

WELCOME to Random Flickr photos tagged with my junior and nightview!
www.flickr.com

www.flickr.com

Friday, September 22, 2006

Integritas Diri

Dibawah ada sedikit renungan tentang integritas diri.

Dewasa ini; di zaman yang serba instan dan level persaingan yang tinggi, kita sering 'lupa' dan terjebak dengan identitas diri yang palsu dan bertopeng.

Ada baiknya, kita semua dapat ber-refleksi sejenak dengan membaca artikel dibawah ini. Dan mudah2an kita akan semakin tahu dan mengenal jati diri kita yang sebenarnya, dengan memiliki kepribadian yang utuh, bukan berkepribadian ganda!

Selamat membaca.

Integritas Diri

Untuk sebuah pujian dan "pengakuan" dari orang lain, manusia sering tergoda untuk hidup bertopeng. Hasilnya, terciptalah mentalitas "seolah-olah". Palsu..!
Lain di kata, lain di hati; lain di sini, lain di sana.

Agar dapat diterima oleh lingkungan, manusia cenderung bersikap kompromis dan konformis, "membebek" dan "mem-beo"; melacurkan kebenaran dan keyakinan, asal "selamat" tega berbuat laknat.

Hidup tanpa integritas diri.

"Integritas" berasal dari kata integrity yang artinya utuh atau bulat. Dari kata ini kita mengenal istilah "integral", yang berarti:seutuhnya, dan "integrasi", yang berarti: penyatuan.

Para psikolog mengatakan bahwa manusia mempunvai 4 dimensi dasar: fisik, mental, sosial dan spiritual. Jika keempat dimensi dasar tersebut diberi perhatian, digembleng, dan dikembangkan hingga mencapai kematangan yang seimbang, maka
akan menghasilkan kepribadian yang utuh.

Ciri-ciri orang yang berkepribadian utuh antara lain:

Mempunyai kesatuan antara ucapan dan tindakan, di mana mulut berucap di situ tangan berbuat; tidak munafik; selalu autentik, "yang lahir" dan "yang batin" terjadi kecocokan. Tidak mudah bingung, terombang-ambing, dan tidak mudah pula terjebak sikap konformis, mem-beo, dan mem-bebek. Pantang melacurkan nilai-nilai dan prinsip yang diyakini sebagai kehenaran.

Ia menjadi pribadi yang hidup dengan memegang teguh prinsip etis kapanpun dan di manapun ia berada. Tidak mencari-cari persoalan, namun pantang menyerah mana kala harus menghadapinya.

Ia juga terdorong untuk dapat memberi sumbangsih secara positif terhadap lingkungannya.

Lawan dari pribadi yang utuh adalah pribadi yang pecah atau kepribadian ganda. Orang yang mengalami pecah kepribadian atau berkepribadian ganda, bisa menjadi malaikat dan sekaligus iblis pada saat yang sama.

Sosok penuh cinta tetapi sekaligus "drakula". Sosok semacam itu selalu mengalami pertentangan-pertentangan dalam dirinya sendiri.

Akibatnya ia memiliki kepribadian ganda.

Sumber: mailing list

PS: Just for archives

1 comment:

Anonymous said...

semoga saya selalu berusaha menjadi sosok penuh cinta saja...